24 November, 2008

Refluks Gastrofageal (GERD)

Gaya hidup dan pola makan kembali terbukti memengaruhi kesehatan. Kehidupan dengan tingkat stress yang tinggi dan makanan yang berlemak diyakini sebagai pemicu penyakit Refluks Gastrofageal (GERD). Gejala dari penyakit ini ialah rasa nyeri di dada dan asam lambung yang naik ke kerongkongan yang apabila dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan gangguan pita suara, batuk kronis, dan kanker.
Penyakit ini menurut definisi dalam konsensus nasional adalah kelainan yang menyebabkan cairan lambung mengalami refluks (mengalir balik) ke kerongkongan dan menyebabkan gangguan pada kerongkongan yang sangat parah. Perlu diperhatikan bahwa gejala penyakit ini sering dikelirukan dengan gejala dispepsia (gangguan pencernaan akibat tingginya asam lambung). Sering juga disangka gangguan jantung karena si penderita merasa nyeri, sesak, dan panas di bagian dada.
Asam berfungsi membantu pencernaan dan membunuh kuman. Namun apabila berlebihan akan memnyebabkan dinding lambung rusak dan gangguan pada kerongkongan seperti pada GERD. Upaya penurunan tingkat keasaman sampai pH 4-6 sejauh ini tidak membahayakan kesehatan. Namun, pengobatan tak akan banyak berarti jika gaya hidup dan pola makan tak diubah. Karena itu mari jaga pola makan dan ubah gaya hidup menjadi gaya hidup sehat agar kesehatan kita terjaga!.